Jumat malam
02/10/2015, kapolres Jember jawa timur menggagas pertemuan dengan perwakilan
masyarakat dan pelajar Jember bertempat di
cave kolong Jln. Mastrib. Perwakilan Masyarakat dan pelajar di undang khusus
guna untuk menyampaikan aspirasi masyarakat berupa keluhan, pertanyaan, kritik,
dan saran kepada kapolres jember. Mayoritas perwakilan masyarakat dan pelajar
adalah Admin-admin group di social media.
Pertemuan dengan
masyarakat ini termasuk program rutin Kapolres yang terkemas dalam nama Pos
Wedang Cor ( Polisi warga cangkrukan dan koordinasi ). Dalam pertemuanya
membahas segala unek-unek dari warga maupun polisi untuk diselesaikan
bersama-sama, serta berkoordinasi dan mengajak bekerja sama dalam mengurangi
angka kriminalitas di Jember. Undangan yang hadir merasa bangga dengan adanya
pertemuan ini, karena aspirasi rakyat tersampaikan ke komandan kapolres secara
langsung.
AKBP M. Sabilul Alif
juga mensosialisasikan program-program unggulan kapolres, yang salah satunya seperti
Program Jember Suwar-Suwir (Jember Suasana Warga Aman, Religius, Sahabat
Wawasan Intelektual, dan Kreatif) dan Pos Wedang Cor ( Polisi warga
cangkrukan dan koordinasi ), dan masih banyak program kapolres lainya.
AKBP M. Sabilul Alif
mengaku program-program unggulan yang ada di kapolres Jember terinspirasi dari
nitizen. Karenanya rutinan kali ini mengundang admin-admin yang mengelola group
social media seputar jember . para admin
menerima saran dari AKBP M. Sabilul untuk mengkonsep sebuah struktur atau
komunitas tersendiri yang nantinya menaungi aspirasi masyarakat jember.
Setelah berdiskusi
panjang lebar, AKBP
M. Sabilul memberi kuis berhadiahkan
voucher 100rb kepada undangan yang bisa menjawab pertanyaanya. Sebanyak 1jt
telah disiapkan AKBP M. Sabilul untuk 10 pertanyaan. Pertanyaanya tentang
program lalu lintas dan tentang pengalaman pelayanan polisi. Undangan sangat
sigap meskipun jawabanya kurang tepat disetiap terlontar pertanyaan dari AKBP M. Sabilul.
Akhir acara AKBP M.
Sabilul menyerahkan simbolisasi semacam vandel kepada selamet perwakilan undangan, yang nantinya vandel atau
symbol tersebut milik bersama dalam
komunitas kelak kalau komunitasnya sudah resmi.