Anak Nakal di Desa yang Suka Mencuri Ayam

koranmontera.com


Keresahan warga desa wuluhan kabupaten jember menjadi terbiasa terhadap ayam-ayamnya yang sering hilang pada dini hari. Warga menduga pencurinya hanya anak kecil yang tidak mempunyahi uang jajan lebih. Sampai saat tidak ada tindakan yang serius untuk anak-anak pencuri ayam itu.



          Anak-anak nakal didesa wuluhan kerap sekali mencuri ayam-ayam warga khususnya bagi anak yang suka merokok, minum-minuman keras, dan sebagainya. Anak-anak itu rata-rata masih duduk dibangku sekolah SD kelas 5 dan 6, SMP kelas 7-9. Mereka mencuri lantaran bukan karena tidak diberi uang jajan sama orang tuanya, tapi karena uang saku mereka kurang untuk jajan.
            Warga sudah mencurigai beberapa anak serta mewaspadai gerak-geriknya. Kecurigaan warga timbul saat didapati anak-anak nakal ini mencuri tabung gas disalah satu rumah warga. Ternyata tidak hanya ayam yang dicuri, tetapi barang-barang elektronik, tabung gas, bahan pokok seperti padi, mereka angkut. Hanya saja mereka sering mengambil ayamnya dari pada lainya, karena ayam lebih mudah diambil.
            Kebanyakan anak nakal yang suka mencuri ayam tergolong anak yang doyan miras(minuman keras). Merasa uang jajan yang diberi orang tua tidak cukup untuk beli miras, mereka berinsiatif mengambil ayam warga untuk dijual kembali. Anak-anak seusia mereka tidak dibatasi jam malam oleh orang tuanya. Karenanya mereka sering berkumpul dengan anak-anak nakal lainya dimalam hari. Hal tersebutlah salah satu factor mengapa anak menjadi nakal dan suka mencuri.
Dalam aksinya mencuri ayam warga, mereka anak-anak nakal membagi tugas dengan anak nakal lainya untuk mensukseskan mencuri ayam warga. Anak-anak itu entah dapat ilmu dari mana sampai-sampai mempunyahi teknik mencuri ayam tanpa ada jejak dan suara ayam saat di ambil.
            Masyarakat desa terbiasa meletakan ayam peliharaanya berada diluar rumah. Biasanya ayam-ayam itu dikurung dengan pengurung khusus ayam.bahkan ada ayam  yang dibiarkan tidak dikurung. Situasi seperti inilah yang membuat pencuri-pencuri ayam mudah untuk menjalankan aksinya. Bukan karena warga tidak perhatian dengan hewan peliharaanya, tapi karena memang sudah membudidaya kalau hewan peliharaan khususnya ayam didesa itu tempatnya diluar rumah.  Karean apabila hewan peliharaan di tempatkan didalam rumah menyangkut etika kesopanan bagi pemilik rumah.
 Selama ini warga mengakui tidak pernah mendapati atau menemukan pencuri ayam beraksi secara langsung. Kecerdikan pencuri lebih hebat dari pada polisi ataupun warga. Pernah ada pencuri didesa wuluhan yang  terpergok saat mencuri bahan pokok di sebuah warung milik warga. Barang curian tidak berhasil dibawa oleh pencuri karna terburu kepergok oleh beberapa warga disekitar warung. Menurut warga yang memergoknya, pencuri masih seusia anak smp. Salah satu bukti bahwa bukan ayam saja yang anak-anak nakal curi.
Gembong(pemimpin preman desa wuluhan) yang ditakuti warga bahkan preman-preman serta anak nakal pernah menghimbau kepada pencuri local desa wuluhan agar tidak sekali-kali mencuri didesa sendiri lagi. Apabila masih saja mencuri didesa sendiri akan dihajar habis-habisan olehnya. Ketakutan anak nakal yang suka mencuri ayam warga hanya sebentar, selanjutnya tetap saja mereka mencuri ayam warga.
Pihak berwajib seperti polisi tidak ada peran secara langsung dalam masalah pencurian ayam didesa. Mereka para polisi tidak akan turun tangan apabila tidak ada yang melapor. Aparat desapun juga tidak ada tindakan untuk menangani masalah seperti ini. Pencurian ayam menurut mereka hanya masalah kecil yang tak perlu di tindak lanjuti dengan serius.
Pencurian termasuk tindakan kriminal yang kecil besarnya  akan meresahkan warga. Pernah ada usulan dalam rapat pengurus desa untuk menerapkan pos kamling khusunya didesa wuluhan, agar keamanan lebih terjaga. Serta tindakan-tindakan criminal akan semakin berkurang. Usulan bijak itupun sampai saat ini masih belum ada tindakan yang jelas atau perintah yang jelas dari pemimpin desa.
Desa sebelah wuluhan sudah menerapkan setiap sudut jalan didirikan pos, guna untuk ronda malam. Desa itu menerapkan poskamling untuk ronda malam karena memang desa mereka sudah mengalami tindakan criminal yang cukup besar, seperti pembegalan, penodongan, dan perampokan. Sepertinya desa wuluhan masih menunggu ada tindakan criminal yang besar agar pos kamling dan ronda malam diterapkan


.

           
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment

Ads Inside Post