KONTRADIKSI BARAT DAN ISLAM
Judul
Buku : Liberalisasi Pemikiran Islam
penulis : Hamid Fahmy Zarkasyi
Editor : Elvan Syahputra
Cetakan
: I Agustus 2008
Sub :
Kajian Oksidental
Penerbit :Centre For Islamic and Occidental Studies (CIOS)
Tempat
Terbit : Gontor Jawa Timur
Jumlah
Hal. : 135+cover
ISBN : 978-979-16650-3-2
Buku
tulisan Hamid Fahmy Zarkasyi yang berjudul Liberalisasi Pemikiran Islam menguak
tentang bagaimana islam zaman kenabian sampai zaman kemodernan. Dalam buku
terkutip bahwa Islam adalah agama yang terkemuka dimuka bumi yang keberadaanya
ditakuti agama lain khususnya orang barat. Kegigihan dan keberanian untuk mati
pada waktu itu membuat orang barat takut akan tindakannya.
Pergerakan
cepat dalam penyebaran agama islam dipenjuru dunia membuat agama lain merasa
terdiskriminasi. Karena mayoritas masyarkat barat kebanyakan masih murni
beragama Non muslim, dan takut apabila dipengaruhi oleh pemuka-pemuka islam
yang menyebarkan islam dibarat, maka orang barat mempunyahi siasat untuk
mengubah kefanatikan islam.
Buku
ini menceritakan bagaimana pergerakan orang barat untuk menundukan islam tanpa
harus memeranginya. Sepertinya orang barat khususnya beragama Kristen sibuk
dengan sendirinya mensiasati pengaruh islam didaerahnya. Sedangkan islam
sendiri tidak ada feed back dari pergerakan orang barat terhadapnya. Sepertinya
islam tidak mengetahui apa yang akan dilakukan orang barat terhadapnya.
Jelasnya orang barat sangat takut dengan keberadaan islam didaerahnya pada
waktu itu.
Islam
bersifat tertutup, fanatic, berpegang teguh pada hukum agama, keras dalam
memutuskan hal baik dan buruk serta dibela dengan nyawa umat. Pengakuan seperti
itulah yang membuat gentar orang barat atau agama Kristen. dibarat. Orang barat
merencanakan mengubah sedikit kepercayaan tersebut dengan cara mempengaruhi
kebudayaan barat. Liberalisasi dan kebebasan dalam segala hal kehidupan menjadi
senjata terkuat barat untuk mengubah kebiasaan islam.
Menurut
pandangan orang barat, islam itu menutup dirinya dari segala keburukan sekecil
apapun yang menurutnya buruk. Berbeda dengan orang barat yang membebaskan
segalanya dalam kehidupan. Keinginan orang barat hanya satu, yaitu agar agama
islam menjadi bebas dan terbuka terhadap siapapun. Sebenarnya siasat barat
untuk menjadikan islam liberal hanya didasari oleh politik.
Dalam
budaya Islam mengenai pernikahan, bahwa diaharuskan pernikahan dilakukan antar
lawan jenis. Haram hukumnya apabila pernikahan dilakukan antara sesama jenis. Pemkiran
barat menentang syarat pernikahan menurut islam. Bahwa umat manusia itu
diperbolehkan menikah dengan sesama jenis. Kepuasan manusia agar ditentukan
dengan haknya. Tuhan terlalu sukses dalam menciptakan manusia. Jadi, pernikahan
lawan jenis sudah tidak sesuai dengan keinginan manusia saat ini. Pemikiran
barat seperti ini hanya berdasar liberalisme agar dapat diterima oleh islam.
Orang
barat menentang pemahaman yang sudah didoktrin islam mengenai ajaran islam itu
yang sebenarnya. Argument orang barat, ajaran islam itu semuanya relative,
seperti persepsi-persepsi manusia tidaklah ada kebenaran yang mutlaq. Agama
tidak lagi berhak mengklaim mempunyahi kebenaran absolute. Dari pemikiran seperti
itu maka dapat sebuah kesimpulan yang menyatakan akhirnya kini berkembang
pemikiran yang membedakan agama dan pemikiran keagamaan, bahwa agama itu
mutlaq, sedang pemikiran keagaman itu relative.
Selain menanamkan doktrin relativisme, orang barat juga
mengkritik Al-Qur’an yang merupakan sumber kekuatan islam. Mereka menggunakan
pengalaman dalam mengkaji dan mengkritik bible itu digunakan untuk mengkaji dan
mengkritik Al-Qur’an. Hasil dari kajiannya menyatakan bahwa Al-Qur’an telah
mengalami berbagai penyimpangan, Al-Qur’an ituhanya rekayasa politik dan
memanipulasi kekuasaan.
Liberalisasi
agama islam yang akhir-akhir ini dianggap dan diklaim sebagai pembaharuan
pemikiran islam, ternyata tidak bersumber pada konsep-konsep kunci islam.
Kebanyakan budaya asli islam sekarang ini tidak orisinil. Segala sesuatu
tingkah, etika, tradisi, maupun adat telah terpengaruhi oleh liberal orang
barat, baik itu sedikit atau banyak tetap menjadikan liberal sebagai bagian
dari islam sekarang ini. Hal ini Nampak jelas jika memahami dengan baik hakikat
barat yang menjadi sumbernya.
Sebagai
masyarakat muslim yang baik adakalanya tidak fanatic atau menutup diri dengan
siapa atau agama yang lain. Muslim sangat perlu memahami peradaban barat dengan
melihatnya dalam pandangan islam. Jika tidak, islam akan kehilangan sikap
kritis dan akhirnya akan cenderung bersikap apresiatif secara berlebihan.
Barat
menggunakan segala media apapun untuk memperngaruhi islam agar juga menganut
faham liberalisme. Misal saja, maraknya di kehidupan umat manusia adalah IPTEK.
Barat menggunakan media cetak, media videografi, serta memakai media audiografi
dalam mempublikasikan liberal barat. Barat dalam aksinya mempengaruhi islam
sangat didukung oleh pemuka-pemuka liberalisasi barat. Dana dan sebagainya di
tanggung mereka asal liberalisasi dapat masuk dalam kehidupan islam. Sampai
seperti itulah kerja keras barat agar tidak dapat dipengaruhi islam.
Pada
dasarnya buku ini memaparkan fakta-fakta bahwa akar liberalisasi pemikiran
keagamaan islam itu merupakan hasil adopsi dari pemikiran barat modern dan
postmodern yang mengangkat doktrin-doktrin. Namun karan faham-faham itu
dijustifikasi dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis yang ditafsirkan secara
berpihak, maka seakan-akan merupakan hasil pemikiran islam. Kekuatan faham ini
pada proses penyebaranya yang menggunakan konsep orientalisme, semangat gerakan
misionarisme dan kepentingan politik dan ekonomi kolonialisme yang menjadi
sponsor donaturnya. Buku ini telah membuktikan itu semua.
Buku
ini bukan diterbitkan untuk masyarakat umum. Hanya mahasiswa dan para pemikir
kritis lainya yang dapat memahami isi dari buku yang berjudul “LIBERALISASI
PEMIKIRAN ISLAM” dikarenakan banyak bahasa ilmiah dan filosof yang dipakai.
Buku ini lebih mendiskriminasi barat dan agama kristiani. Islam dalam buku ini
hanya sebagai objek yang pasif. Pengarang memasang pesan dalam buku ini agar
umat manusia mengetahui peradaban islam dan barat zaman dahulu sampai zaman
modern saat ini. Ternyata banyak perubahan drastis apabila mencermati buku ini
secara teliti.