KKN UNEJ ajak masyarakat Desa Ampelan gembira dibulan kemerdekaan


Masyarakat Ampelan berbondong-bondong datang untuk menonton maupun partisipasi sebagai peserta lomba yang diadakan mahasiswa KKN UNEJ di halaman Balai Desa Ampelan, Sabtu sore 13/08/2016. Sekitar 200 orang yang terdiri dari Anak-anak, remaja, bapak dan ibu memadati balai yang terkenal sebagai balai terluas yang ada di Kecamatan Wringin.  Berbagai jenis lomba yang diadakan mahasiswa KKN UNEJ bermaksud untuk memeriahkan memperingati HUT RI Ke 71. Melaui perlombaan pada bulan kemerdekaan, mahasiswa KKN berharap masyarakat Ampelan memperkokoh  jiwa Nasionalismenya.
Sejak minggu lalu pada 6 agustus 2016 perlombaan di Desa Ampelan di mulai. Berbagai macam perlombaan yang disajikan meliputi lomba  Sepak bola sarung, karet estafet, balap karung, balap klereng, balap balon, tarik tambang, cerdas cermat, bazar masak, adzan, membaca tartil, dan bola voli plastik. Sekiranya  11  lomba tersebut yang di konsep mahasiswa KKN guna memeriahkan HUT RI Ke 71 kali ini.
Berbeda dengan hari-hari sebelumnya, lomba pada hari ini berlangsung meriah karena banyak masyarakat yang datang baik itu hanya sekedar mononton maupun ikut lomba. Jika dilihat dari jenis lombanya,  lomba hari ini cukup menarik dan menantang bagi masyarakat. Adapun lombanya yaitu tarik tambang, bazar masak, dan balap balon. Ketiga lomba tersebut melibatkan masyarakat dari berbagai usia. Mulai dari lomba balap balon yang diikuti oleh anak-anak, lomba tarik tambang yang diikuti pria dewasa sampai lansia, dan lomba bazar masak yang diikuti wanita dewasa sampai lansia.

Tiap jenis lomba yang diadakan mahasiswa KKN memiliki maksud dan tujuan baik untuk masyarakat Ampelan. Seperti halnya lomba bazar. Lomba ini di peruntukan tiap dusun di Desa Ampelan. Sekiranya ada 7 dusun di Ampelan yang masing-masing mengeluarkan team lomba bazar masak. Sesuai dengan kondisi pertanian Desa Ampelan yang mayoritas singkong dan jagung. Mahasiswa KKN memanfaatkan keadaan tersebut dengan mengkonsep jenis makanan yang di lombakan harus berbahan dasar singkong dan jagung. Dengan konsep seperti itu masyarakat Ampelan di paksa berkreasi dengan hasil pertanian yang ada. Hasilnyapun cukup mengesankan.  Di luar dugaan masyarakat mampu membuat masakan yang berbahan dasar jagung dan singkong menjadi makanan yang inovatif yang belum pernah ada di pasaran pada umumnya. Dengan adanya lomba ini berharap masyarakat Ampelan mampu bersaing dengan produk asli yang di hasilkanya.

Dibalik kekreatifan hasil masakan wanita masyarakat Ampelan, hampir terjadi kericuhan yang disebabkan peserta saat lomba tarik tambang berlangsung.  Kericuhan dipicu karena ada peserta yang mencoba bermain curang. Namun kericuhan cepat diselesaikan Kusnaedi selaku Kepala Desa Ampelan dan perlombaanpun bisa dilanjutkan kembali sampai selesai. 
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment

Ads Inside Post