Seperti yang dilansir situs media Ketemulagi.com
tentang sejarah hari santri Nasional, bahwa resolusi jihad yang dicetuskan oleh
pendiri NU KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober tahun 1945 di Surabaya
untuk mencegah kembalinya tentara kolonial Belanda yang mengatas namakan NICA.
KH. Hasyim Asy’ari sebagai ulama’ pendiri
NU menyerukan jihad dengan mengatakan bahwa “Membela tanah air dari penjajah
hukumnya fardlu ‘ain atau wajib bagi setiap individu.”
Seruan jihad yang dikobarkan oleh
KH. Hasyim Asy’ari itu membakar semangat para santri arek-arek Surabaya untuk
menyerang markas Brigade 49 Mahratta pimpinan Brigadir Jendral Aubertin Walter
Sothern Mallaby.
Jendral Mallaby pun tewas dalam
pertempuran yang berlangsung 3 hari berturut-turut tanggal 27-29 Oktober 1945.
Ia tewas bersama dengan lebih dari 2000 pasukan
inggris yang tewas saat itu.
Hal tersebut membuat marah angkatan
perang inggris, hingga berujung pada peristiwa 10 November 1945, yang tanggal
tersebut diperingati sebagai hari pahlawan.
Kemerdekaan Indonesia memang tidak
lepas dari para santri dan ulama, karena memang tak hanya tentara yang berperang melawan
penjajah, tercatat banyak ulama dan santri yang ikut berperang untuk mengusir
penjajah dari bumi indonesia.
Itulah sekilas mengapa tanggal 22 oktober
diperingati hari santri nasional, seperti yang di lakukan santri Aljauhar sabtu
pagi tadi, 22/10/2016.
Pesantren yang beralamatkan Jl. Nias
3 Sumbersari Jember memiliki santri khusus putra sekitar 200 melaksanakan
upacara bendera peringati hari santri Nasional
di halaman pesantren.
“Semangat juang santri tak terkikis
meski kemerdekaan sudah berlalu. Kami sebagai santri yang saat ini hidup enak
diatas tumpahan darah para ulama, santri, dan pejuang pada waktu itu tidaklah keberatan jika untuk
memperingati hari santri tiap tahunnya.” pangkas Salah satu santri Al-Jauhar.
Tak hanya itu, selepas upacara
bendera, seluruh santri melakukan kirab dengan jalan kaki mengelilingi Sumbersari
disertai bacaan sholawat disepanjang jalan.
sesampainya kirab berlangsung, santri menikmati pembagian door prize dan perlombaan yang disiapkan jauh-jauh hari oleh panitia penyelenggara.