Unej Waspadai Penyakit Hits (Hepatitis) yang banyak menimpa Mahasiswa



          Virus Hepatitis serang 38 mahasiswa Universitas Jember sejak 2 bulan terakhir hingga sekarang. Handriyo (23) mahasiswa FIB Unej yang terkena Virus berbahaya Hepatitis mengaku awalnya tidak tahu menahu kalau virus Hepatitis bermunculan ditempat Ia biasa beli makan, Kamis malam 24/11/2016. Dinas kesehatan Jember menemukan virus Hepatitis terkandung dalam air di sekitar Pedagang kaki lima(PKL) ketika di uji Lab. Unej berusaha menasehati mahasiswa melalui berbagai media yang ada.
         
          Saat ini penyakit yang disebabkan virus hepatitis tidak asing lagi bagi warga lingkungan Universitas Jember, khususnya bagi mahasiswanya. Setelah ditelusuri ternyata ditemukan 38 mahasiswa Unej yang terbaring dirumah sakit karena terjangkit penyakit cukup berbahaya ini. Kesekian mahasiswa itu mayoritas berasal dari mahasiswa Teknik Unej yang berstatus mahasiswa baru. Diduga mereka makan ditempat makan kumuh yang berpotensi sebagai sarang adanya virus hepatitis.
          Hepatitis merupakan suatu virus menyerang hati yang membuat lemah tubuh penderita. Jika sudah positif terjangkit virus ini, tubuh akan mengalami perubahan menjadi kuning. Mulai dari mata, urin, kulit, dan ludah pun menguning. Virus ini menyerang hati sehingga kerja hati kurang maksimal jika terkena virus hepatitis. Kekebalan tubuh bisa menurun sehingga berbagai penyakit hati menggrogoti seluruh tubuh, dan badan terasa lemas tak berdaya.
 Handriyo Mahasiswa FIB mengaku kecewa setelah seminar proposal skripsinya yang kurang 3 hari gagal karena Ia positif terkena virus Hepatitis. Handriyo berpesan kepada seluruh mahasiswa Unej agar hidup bersih dan  membeli makanan di warung yang menjaga  kebersihan. Kalau bisa mengolah makanan sendiri dari pada beli di warung yang diragukan kebersihanya. “Awalnya saya tidak tahu kalau terkena penyakit hepatitis. Waktu itu saya merasa lemas dan terlihat kuning dibeberapa bagian tubuh. Dan teman saya bilang kalau saya terkena penyakit itu. Saya langsung cari tahu di google kebenaranya. Ternyata benar, saya positif terkena penyakit hepatitis.” Papar Handriyo.
          Lembaga yang menangani kesehatan masyarakat Jember (DINKES) menguji kebenaran dari mana asal mula virus berbahaya ini. Setelah diuji lab, ternyata air daerah jalan jawa yang di pakai pedagang kaki lima positif mengandung virus Hepatitis. Dinas tersebut memaparkan mahasiswa yang terkena virus hepatitis karena kurang bersihnya tempat makan, dan peralatan makan seperti piring sendok, gelas yang kurang bersih nyucinya. Setelah diketahui puluhan mahasiswa yang terkena virus hepatitis, sebagai pelajaran mahasiswa yang beruntung tidak terjangkit virus ini agar lebih berhati-hati dan pintar memilih tempat makan.
          Setelah diketahui paling banyak yang terkena virus Hepatitis dari mahasiswa Unej, beberapa banner ajakan hidup sehat bersih terpasang di area kampus Unej yang sering dijangkau mahasiswa. Humas Unej memberi peringatan melalui sosmed Facebook dengan alamat “We Love Unej” kepada seluruh warga Unej khususnya mahasiswa agar lebih berhati-hati dengan Virus yang lagi Hits ini. Dalam facebook tersebut memaparkan “Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Irma Prasetyo, S.KM., M.Kes menyarankan mahasiswa untuk memasak sendiri , namun jika terpaksa membeli diluar. Sebisa mungkin pilih yang cucianya mengalir bukan dicuci dalam beberapa bak dengan cara direndam. Sebisa mungkin pesan dibungkus dan kalaupun terpaksa dimakan pesanlah makanan panas, misal saja soto, pokoknya yang panas supaya lebih steril.”
          Usaha Unej untuk mengingatkan mahasiswa tidak main-main, agar kejadian yang menimpa puluhan mahasiswa tidak terjadi kepada mahasiswa lainya. Setelah peringatan yang terpasang pada benner, sosmed, dan koran-koran, mahasiswa Unej agar lebih mewaspadai dengan apa yang biasa dilakukan sehari-harinya. Karena saat ini selain musim hujan yang oleh orang jawa di istilahkan sebagai musim balak/wabah, warung-warung pinggir jalanan juga tidak menerapkan kebersihan. Sehingga penyakit-penyakit berdatangan dan menyerang pelangganya.
          Sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak yang berwajib terhadap para pedagang kaki lima meskipun ada kejadian penyebaran Virus berbahaya disebabkan para PKL yang kurang menerapkan kebersihan. Pihak berwajib perlu menindak lanjuti pedagang kaki lima yang sudah lama menjamur dipinggir jalan area kampus Unej, karena sudah diatur pasal 63 Undang-undang 38 tahun 2004 tentang jalan. Dalam pasal tersebut mengatakan bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan fungsi jalan didalam ruang manfaat jalan, maka akan dikenai hukum yang semestinya.
          Adanya pasal yang mengatur jalan tersebut selain untuk kepentingan pengguna jalan juga meresahkan para pedagan kaki lima yang mayoritas berasal dari warga asli lingkungan kampus Unej. Sebagai warga yang hidup di lingkungan kapitalis, mereka merasa terbatasi untuk mencari kebutuhan hidup selain berdagang sebagai pedagang kaki lima. Masalah seperti ini biar ditangani oleh pemerintahan Jember yang lebih tau kebaikan warga dan lingkungan Jember. Semoga kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan Jember tidak merugikan masyarakatnya sendiri.
         
         
         
         
          
Next
This is the current newest page
Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment

Ads Inside Post