Transportasi
Becak Di Jember Sudah Ditinggalkan Penumpang
Keluhan
pembecak terjadi ditempat biasa mapak becak utara POLRES Jember Jumat (19 Maret). Seorang pembecak menunggu penumpang
mulai pagi samapai menjelang sore ditempat biasa menarik penumpang. Sekarang ini
becak jarang di minati penumpang dikarenakan banyaknya tranportasi yang lebih
murah dan cepat.
Becak adalah sepeda pancal kuno beroda tiga yang biasa di pakai
masyarakat untuk tranportasi dan memberikan jasa antar jemput pada zaman yang
masih kuno. Beda dengan zaman sekarang yang sudah banyak alat canggih
merajalela di masyarakat Indonesia khususnya Jember. Profesi becak di jember
masih banyak dari kalangan muda sampai
dari yang tua, akan tetapi lebih banyak orang tua yang berprofesi becak di
jember. Seorang penarik becak pak Hariono mengeluarkan keluhanya saat reporter
sastra mewancarainya.”pekerjaan becak
saja sebenarnya tidak cukup mas untuk meghidupi keluarga, penumpang
lebih banyak memakai angkutan umum yang lebih cepat”. pak hariono menghidupi
keluarganya dari penghasilan becak tiap harinya. Penghasilannya tidak menentu
setiap harinya, membawa pulang uang 40 rb sudah termasuk untung bagi seorang
pembecak, bahkan bisa kurang dan tidak jarang pembecak pulang dengan tangan
kosong. Factor yang menyebabkan pembecak tidak mendapatkan uang saat pulang
selain transportasi mesin adalah karna banyaknya saingan sesama becak di area
jember ini. Pak hariono mecari penumpang tidak ingin bersaing dengan becak yang
lainya, dia pasrah saja “kalau memang rejeki pasti akan kembali”. Ujarnya. Target
penumpang yang sudah pasti adalah
anak-anak SD di waktu berangkat atau sepulang sekolah.” Memang tidak banyak
uang dari penghasilan mengantar jemput anak SD, tapi setidaknya ada uang untuk
membeli rokok”.kata pak hariono. Kebanyakan profesi becak di jember ditekuni
oleh orang-orang yang kerjanya membecak, seperti yang di ungkapkan pek hariono
bahwa dia sudah 17 th berprofesi sebagai penarik becak di jember. Sekian lamanya sebagai profesitersebut
tidaklah cukup tanpa di selingi dengan pekerjaan sampingan yang lebih banya
menghailkan uang dari pada becak saja. Pekerjaan menukang atau membangun rumah
dan bertani adalah pekerjaan yang berpenghasilan cukup untuk pak hariono dan
keluarganya. Tapi pekerjaan sampingan itu tidak menjadi pekerjaan teta, karna
bukan pekerjaan borongan seperti proyek-proyek besar pembangunan gedung. Pak
hariono memang tidak ingin sebagai pembangun gedung besar dikarenakan kerjanya
dibatasi dan tidak mendapatkan jatah makan dari atasanya. Sedankan pekerjaan
bertani juga bukan menjadi pekerjaan tetap dikarenakan terbatasnya persawahan
yang ada di daerah jember ini khususnya jember bagian kota. Becak pak hariono
juga sering berganti-ganti untuk mengambil untung dari pertukaran becak yang
sudah di rawatnya sebelum di jual kembali. Ada keinginan dari seorang becak
untuk mencari pekerjaan yang lebih menguntunkan dari hanya sebagai pembecak.
Seperti yang di alami pak hariono mempunyahi keinginan untuk menjadi penjual
ikan. Tapi karna kurangnya modal, keinginan tersebut hanyalah sebuah keinginan
saja.