Kompetisi Kehidupan-Artikel



Hartono adalah seoarang pembecak yang mengaku kehidupan keluarganya tidak cukup hanya mengandalkan penghasilan menarik becak saja, jum’at pagi. Dia mengambil segala pekerjaan selain mbecak untuk menambah penghasilannya.


     Cukup sulit bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyahi kecakapan khusus untuk bertahan hidup di kota. Masyarakat miskin di kota jember kebanyakan menggeluti pekerjaan serabutan yang tergolong berat, seperti becak dan kuli bangunan atau kuli panggul. Meskipun kota jember terkenal dengan hasil pertanianya yaitu tembakau, tapi itu hanya ada didaerah jember perdesaan. Hanya masyarakat desa saja yang dapat menikmati pekerjaan pertanian tembakau. Bagi masyarakat miskin yang hidup di daerah perkotaan hanya dapat menikmati pekerjaan selain pekerjaan yang berbau pertanian.
     System cara kehidupan di kota adalah berkompetisi dengan masyarakat lainya. Kompetisi tidak hanya berlaku bagi masyarakat miskin saja, tapi semua kalangan masyarakat berkompetisi untuk hidup nyaman dan tentram di kota. kecakapan adalah salah satu cara agar dapat berkompetisi dengan baik. Beruntungnya bagi masyarakat yang berlatar belakang pendidikan dapat dengan mudah berkompetisi dengan masyarakat yang tidak mempunyahi latar belakang pendidikan. Kebanyakan masyarakat miskin terdapat didaerah jember. Baik itu dari jember kota maupun dari jember desa.
     Becak dan kuli bangungan sebagai alternative masyarakat miskin kota untuk media bertahan hidup. “Mbecak saja tidak cukup untuk menghidupi istri anak dirumah kalau tidak di selingi dengan pekerjaan lain”. Ujar Hartono. Sebagai kepala dari isrtri dan tiga keturunan, hartono membanting tulang tiap hari dengan cara menarik becak didaerah alun-alun jember. Bapak dari ketiga anak ini juga mempunyahi beberapa pekerjaan lainya seperti nguli bangunan dan menukar-nukar becak dengan mengambil untung. Pekerjaan sampinganya ini dilakukan jika ada panggilan saja, artinya tidak menetap. Penghasilan dari pekerjaan-pekerjaan itu masih belum dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
     pekerjaan utamanya membecak tidak selalu membawa hasil kalau pulang. Kalau keadaan tidak mendapatkan penumpang, sudah pasti Hartono pulang dengan tangan kosong. Kompetisi bagi para pembecak yang berada didaerah jember kota sangat keras sekali. Hal itu disebabkan karna maraknya dan dimana-mana banyak ditemui orang menarik becak.  Sebagai warga masyarakat pemegang teguh agama islam, Hartono tidak ingin berlebih-lebihan kompetisi dengan pembecak lainya,karna presepsinya bakal menimbulkan permusuhan antara pembecak satu dengan pembecak lainya. Karenanya Hartono lebih memegang kepercayaan pasrah kepada tuhan .” Rizqi sudah ada yang ngatur”. Tuturnya.
     Sering Hartono mengolah uang hasil dari pinjaman orang kaya untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Beban baru dirasakan oleh Hartono, karena dia harus mengangsur peminjamanya dan pinjaman tersebut juga mempunyahi bunga selayaknya pinjam di bank.
            Bertahan hidup dikota bagi masyarakat miskin yang tidak mempunyahi kecakapan tertentu cukup sulit untuk mendapatkan kehidupan yang layak. Banyak masyarakat yang frustasi karna tidak mempunyahi pekerjaan yang layak sehingga lebih memilih ngemis dari pada pekerjaan baik lainya. Ngemis bagi masyarakat miskin sangat mudah dan penghasilan terlihat jelas lebih banyak dari pada pekerjaan-pekerjaan kuli ataupun becak.
            Sudah dirasakan manis pahitnya oleh hartono dalam sekian tahun berprofesi mbecak didaerah jember kota. kompetisi sengit dengan sesama pekerja mbecak sering terjadi. Seperti contoh wilayah memapak pelanggan yang menjadi salah satu konflik bagi para pembecak. Pertengkaran karana hal seperti ini tidak dapat dihindari karena mengingat pekerja becak yang sangat banyak, tapi tempat-tempat yang pas untuk memapak pelanggan cukup sempit.
            Permasalah pembecak selanjutnya dizaman modern ini mengenai sepinya penumpang dikarenakan maraknya transportasi mesin dimana-mana. Penikmat transportasi lebih memilih tranportsi mesin dari pada transportasi becak. Karena memang untuk harga lebih murah dan lebih cepat menggunakan tranportasi mesin. Sekarang ini hampir setiap keluarga mempunyahi transportasi mesin, paling tidak punya sepeda motor. Tidak hanya pembecak, penarik angkutanpun banyak mengeluh karena sepinya penumpang. Motor menjadi tranpotasi favorit masyarakat saat ini.
     Berbicara mengenai becak telah ada perkembangan. Ada beberapa pembecak daerah jember kota yang kereatif dengan becaknya. Mereka mengkolaborasikan mesin pada becaknya. Tidak heran apabila ditemui becak unik yang tanpa mengayuh lagi karena ada mesin dibagian belakang becak. Becak mesin tidak diperbolehkan berkeliaran di kota yang masuk area pengawasan polisi. Apabila polisi melihat becak-becak mesin berkeliaran akan kena tilang, karena becaknya sudah tidak standarnya becak.
     Keresahan pada saat becak bisa di kolaborasi dengan mesin terjadi pada Hartono pembecak didaerah alun-alun. Ketakutan membayangi dirinya karena tidak bisa menikmati kemodernan becak dengan mesin. Becak hartono pernah di amankan polisi karena masa waktu ijinya sudah habis. Tidak transportasi mesin saja yang memiliki surat izin mengemudi didaerah kota, transportasi becakpun juga ada surat izinya apabila ingin berkeliaran diarea kota. becak yang sudah diamankan polisi harus ditebus kalau ingin becaknya kembali. Inilah sulitnya hidup di kota banyak aturan yang harus dijalani. Tidak memandang masyarakat miskin ataupun masyarakat kaya.
      “Saya ingin mencoba kerja jualan ikan dipasar, karena saudara saya sudah ada yang bekerja jualan ikan, penghasilanya lumayan”. Tutur Hartono. Merasa sulit dengan keinginanya pindah alih profesi karena masih membutuhkan modal yang cukup besar. Sukar untuk pinjam-pinjam uang lagi kepada orang karena sudah banyak hutang yang belum terbayar oleh Hartono.
     Anak-anak hartono sangat beruntung mempunyahi sosok ayah seperti dia. Kehidupan keluarga meski amat kurang tidak menggugah hati Hartono untuk menyekolahkan anak-anaknya kejenjang yang lebih tinggi. Hartono tidak menginginkan anaknya mengikuti jejak orang tuanya yang selalu susah dalam perekonomian. Segala sesuatu dilakukan untuk menyekolahkan anak-anak meski harus hutang kesana-kemari. Itulah sosok seorang profesi becak dalam memperjuangkan kehidupan keluarganya.

Sumber gambar

https://www.google.com/search?biw=1280&bih=728&noj=1&tbm=isch&sa=1&btnG=Telusuri&q=pengemis+dan+pembicak(Sunday, May 31, 2015 9:04:11 PM)


Previous
Next Post »
Posting Komentar
Thanks for your comment

Ads Inside Post