seperti yang dilakukan mahasiswa sastra , senin 27 april 2015 siang. para mahasiswa ini memerankan teater yang alur cerita dan isinya menyindir pitinggi sastra sepertidekan dan stafnya. dalam teater tersebut mereka berperan selayaknya orang gila. kampus sastra seperti penjara masuk dalam naskah mereka. hanya cara seperti inilah mahasiswa sastra mengungkapkan isi hatinya kepada pengurus kampusnya. mereka berharap setelah apa yang sudah dilakukan untuk mengkritik pimpinanya dapat membuat kampus lebih baik.
bukan hanya itu saja, segala media seni digunakan oleh mahasiswa sastra untuk mengungkapkan isi hatinya. kebanyakan dikampus sastra ditemukan pertunjukan seni hanya digunakan untuk mengkritik dan menyindir para pimpinan. entah mengapa mahasiswa sastra lebih banyak menampilkan seni berisi sindiran dari pada pujianya.
Add caption |