Resensi
Novel Ayat-ayat Cinta
Penulis : Habiburrahman El Shirazy
Editor : Anif Sirsaeba A
Penerbit : Republika
Tempat
terbit : Jakarta
Cetakan : Pertama 2004
Jumlah
hal. :420+kover
ISBN : 979-3604-02-6
Harga : Rp 43.000
Resensi
Fahri adalah mahasiswa universitas
Al Azhar cairo mesir asal Indonesia. Dia anak pedagang dan mempunyahi
banyak teman yang salah satunya beragama krisiani yang tinggal satu komplek
denganya, dia bernama Maria. Fahri sering minta bantuan maria, dan mariapun
sangat suka membantu fahri. Banyak wanita yang kagum dan menyukai fahri karena
kebaikan dan kecerdasanya. Sampai-sampai maria faham benar apa yang disukai
oleh fahri. Begitu juag tokoh Nurul yang sering menyimpan foto-foto fahri dalam
bindernya, lantaran Nurul diam-diam menyukai Fahri. Fahri sering mendapatkan
surat dari wanita-wanita yang dekat denganya. Kemudian surat-surat itu
diberikan kepada Syekh Ustman Abdul Fattah, tapi setelah fahri membacanya.
Seusai talaqi dengan syekh Ustman, dalam perjalanan pulang fahri bertemu Aisyah
di metro yang hendak menolong orang tua karena tidak mempunyahi tempat
duduk.dari sini pertemuan fahri dan aisyah menjadi terbukanya cerita Novel
Ayat-ayat Cinta selanjutnya. Suatu ketika fahri dan maria melihat Noura tengah
disiksa bahadur ayah tirinya. Noura dipukuli dan tidak boleh tidur dalam rumah.
Karena fahri dan maria tidak tega melihat penyiksaan yang dialami oleh Noura,
maka mereka menolong Noura secara diam-diam tanpa sepengetahuan bahadur. Noura
sering disiksa lantaran bahadur bukan ayah kandungnya. Penderitaan Noura
berkurang setelah fahri membantu mempertemukan Noura dengan keluarga
kandungnya. Setiap wanita yang bertemu Fahri pasti mempunyahi rasa suka
kepadanya,termasuk Naura dan Aisyah. Aisyah adalah wanita keturunan jerman yang
kaya raya. Fahri selalu curhat kepada syekh Ustman mengenai jodoh, sampai
akhirnya fahri ditawari taaruf oleh syeck Ustman. Tak lama kemudian terjadilah
proses taaruf antara fahri dan aisyah. Pertemuan Fahri dengan keluarga Aisyah
telah menjadi pertemuan yang mengesankan. Selama ini Fahri yang hanya melihat
aisyah bercadar, setelah taaruf,Fahri mengetahui wajah dibalik cadar aisyah.
Karena fahri merasa cocok dengan Aisyah dan begitu juga sebaliknya, maka mereka
lanjut kejenjang pernikahan. Wanita-wanita yang menyukai Fahri sangat terpukul
dan sakit ketika mendengar isu tentang pernikahan Fhri dan Aisyah. Fahri merasa
bingung ketika wanita-wanita yang dekat denganya cuek ketika ditanya atau
disapa. Rupanya fahri tidak menyadari bahwa selama ini wanita yang pernah dekat
denganya mempunyahi perasaan suka terhadapnya. Pernikahan Fahri dan Aisyah
menciptakan kebahagiaan dihari-hari mereka. Namun kebahagiaan itu terhenti
setelah ada polisi dating kerumah aisyah untuk menangkap Fahri dengan tuduhan
pemerkosaan terhadap Noura. Fahri mencoba menyakinkan aisyah bahwa semua
tuduhan itu salah. Hari hari fahri serasa dineraka semenjak memasuki penjara.
Dia dipukuli sipir yang menjaganya. Situasi tersebut membuat orang yang dekat
dengan fahri merasa terpukul dan sedih. Orang tua fahri di Indonesia sangat
panic, sedangkan aisyah mencoba mencari
pengacara asal Indonesia untuk membantu membebaskan fahri dari tuduhan.
Persidangan berlangsung tanpa mendapatkan hasil yang menggembirakan bagi fahri.
Persidangan ditunda dan fahri berfikir bahwa bukti satu-satunya yang dapat
membebaskanya dari tuduhan adalah maria yang saat ini tidak sadarkan diri
dirumah sakit. Agar maria dapat sadarkan diri , fahri dengan terpaksa harus menikahinya.
Pernikahan Fahri dan Maria berlangsung dirumah sakit yang disaksikan secara
langsung oleh Aisyah. Seusai pernikahan ternyata maria sadar dan sanggup
membantu fahri dalam persidangan. Dengan kedatangan saksi maria dipersidangan,
fahri dicabut atas tuduhanya. Fahri melakukan poligami dengan menikahi dua
wanita. Mereka hidup bahagia sementara, karena tidak lama kemudian maria
meninggal karena penyakitnya.
Kepengarangan
Habiburrahman El Shirazy lahir di
semarang 30 September 1976. Dia lulusan
fakultas Ushuluddin jurusan Hadis Universitas Al Azhar mesir. Dia biasanya
disapa dengan sebutan kang abik yang juga merupakan penggiat diforum lingkar
pena. Gaya penulisanya begitu kental dengan aspek Islami dan cinta. Banyak
karyanya yang telah terbit, seperti ketika cinta bertasbih, diatas sajadah
cinta, pudarnya pesona Cleopatra, bumi cinta. Dan berbagai karyanya yang lain
hamper semuanya best seller.
Kelebihan novel
- novel ini mampu mengkombinasikan
kisah percintaan dengan agama
-berhasil membuat pembaca terpukau
dan terharu
-novel ini sangat menyentuh di hati
-mampu memberi pembelajaran
kehidupan sebenarnya dalam islam
-memakai alur maju yang dapat
membuat pembaca harus membaca novel ini sampai selesai
Kelemahan novel
-
Tokoh
utama fahri memiliki kesempurnaan norma,dikehidupan nyata ttidak mungkin
-
Pernikahan
fahri dengan maria mengajarkan hal jelek, karena pernikahan beda jenis itu
harus ada syarat tertentu, tapi dinovel tidak ada.
Unsure intrinsic Novel
Judul :
Ayat-ayat Cinta
Tema :
percintaan dasar agama
Latar :
Cairo, hadayek, masjid, wisma,helwan, Al-Azhar, kepolisian,pengadilan,metro,
flat
Alur :
novel ini menggunakan alur maju
Tokoh :
Fahri,Aisyah, Nurul, Nouro, Maria, saiful, rudi ,Hamdi, bahadur.
Penokohan :
-
Fahri :Rajin, pintar,sabar,terencana,tepat
waktu,iklas,ulet,penolong,sholet,aktifis.
-
Aisyah :Lembut,Sabar,cantik,sholehah, serba mewah
-
Nurul :Rajin, pintar,pemalu,kaku,sholehah
-
Nouro :pemalu, cengeng, pendiam
-
Maria :cantik, ceria, suka menolong, baik,
pintar,manja
-
Saiful
dkk:baik,tekun,pintar,suka bergurau
-
Bahadur:kejam,jahat,suka
menghsut,pemarah
Amanat : menjadi manusia yang levelnya lebih
tinggi harus siap menghadapi apa yang ada dihadapanya dan harus sabar.